SINOPSIS 49 DAYS EPISODE 3 DRAMA KOREA TERPOPULER
Diawali dengan ringkasan ep 1-2, sampai JH-Kyung memergoki Min Ho dan In Jung bertemu bersama yang membuatnya syok. Dalam
kamar hotel, Min Ho berlutut di depan In Jung dan usul untuk makan
dulu. In Jung tidak mau karena masih syok dengan kejadian yang menimpa
Ji Hyun, ini seharusnya tidak terjadi. Min Ho tetap memesan makanan dan duduk di samping In Jung. In Jung bingung, apa yang kita lakukan?
Di luar, JH-Kyung masih syok dan baru menyadari kalau itulah yang membuatnya kecelakaan. Staf
room service datang membawa makanan dan ia mengira JH-Kyung sakit. Staf
hotel tanya apa ini kamar JH-Kyung, bukan, kata JH-Kyung. Staf itu heran, kalau begitu apa yang ia lakukan di depan kamar orang lain?
Suara mereka didengar Min Ho dan In Jung. Min Ho tanya apa In Jung bertemu dengan orang yang ia kenal? Tidak, kata In Jung. Min
Ho keluar, tapi JH-Kyung sudah pergi. Staf hotel berkata kalau seorang
wanita aneh duduk di depan kamar mereka, dan menunjukkan arah pergi
JH-Kyung.
Min Ho mengejarnya, tapi JH-Kyung sudah masuk ke lift. JH-Kyung melihat Min Ho mendekat dan panik. Ia membalikkan punggungnya. Untung pintu lift cepat tertutup.
Jadi, ketika Min Ho sampai di depan lift, pintu sudah tertutup dan lift sudah mulai turun.
Min Ho kembali dan membayar makanan serta tips. Lalu ia menemukan ornamen kecil dari sepatu JH-Kyung.
In Jung tidak mengerti, bagaimana Min Ho bisa mencari stempel milik Ji Hyun di saat seperti ini. Min
Ho berkata kalau ayah Ji Hyun tidak bisa fokus pada tanah milik Ji
Hyun, sehingga ia harus cepat2 mengklaim tanah itu sebelum ayah Ji Hyun
menyadari apa yang terjadi. In
Jung tidak bisa melakukannya. Min Ho mendesaknya, kau harus
melakukannya. In Jung berkata sepertinya hatinya akan hancur, Min Ho
dengan dingin berkata, hatimu tidak akan terbelah.
In Jung menangis dan mulai berpikir kalau Ji Hyun koma karena mereka. Flashback..
Saat Min Ho dan Ayah Ji Hyun pergi dan pamit pada In Jung, Min Ho memberikan pandangan berarti saat akan menutup pintu..
Lalu In Jung turun dari taksi dan masuk ke mobil Min Ho. Min
Ho bertanya apa In Jung merasa susah, dan In Jung minta Min Ho berhenti,
karena ia tidak bermaksud untuk bertindak sejauh ini, ia mengajak Min Ho
lari saja.
Min Ho tidak mau, ini bukan sesuatu untuk disesali.
Tiba-tiba ponsel In Jung bunyi, ternyata Ji Hyun. Mobil mereka berhenti di lampu merah. Kebetulan mobil Ji Hyun juga di lampu merah seberang jalan. Saat itulah Ji Hyun melihat keduanya. Min Ho mencium tangan In Jung lalu merangkulnya, dan minta In Jung bersabar untuk beberapa hari.
Kembali ke masa kini, In Jung curiga Ji Hyun melihat mereka, karena lokasi kecelakaan Ji Hyun dekat dengan lokasi mereka bertemu. Min
Ho tetap tidak mau berhenti, meskipun Min Ho tahu ini berat bagi In
Jung. Tapi jika kita berhenti disini, akan jadi seperti apa kita. Aku
bukan tipe orang yang akan berhenti seperti itu, kau mau melanjutkan-nya
atau tidak, aku tetap harus melakukannya.
In
Jung menangis, ia tidak bisa melakukannya. Min Ho membujuk-nya,
pikirkan mengapa kita memulai ini, mengapa kita berakhir seperti ini,
jika kita lari sekarang, apa kita bisa bahagia? Apa itu akan membawa Ji
Hyun kembali?
JH-Kyung
meninggalkan hotel dan lari terus. Sampai di taman, ia menekan tombol
darurat, tidak hanya sekali, tapi berkali-kali.
Scheduler muncul, sepatu merahnya dulu yang kelihatan dan berkata kalau JH-Kyung sudah menyiksa tombol darurat itu. JH-Kyung murka, kau tahu..kenapa aku bisa kecelakaan, kau tahu!!
JH-Kyung marah, kenapa kau tidak mengatakan padaku kalau aku kecelakaan karena kak Min Ho dan In Jung!
Scheduler jadi kelabakan hahaha..tapi kemudian ia berkata kalau tidak dapat mengatakan-nya karena itu "Rahasia Surga".
JH-Kyung : Rahasia Surga?
Scheduler
merasa tidak mungkin JH-Kyung tidak tahu arti kata2 itu, ia bahkan
menggoreskan kanjinya di tangannya, tapi JH-Kyung melihat ke arah
Scheuler dan menangis.
Scheduler sepertinya pusing, kenapa para gadis suka menangis. JH-Kyung : Jadi kau tahu, tapi tidak mengatakannya padaku.
Scheduler punya alasan dan aturan yang harus ia patuhi. JH-Kyung menangis dan teriak, aku melihat keduanya di hotel.
Scheduler : Cukup, aku tidak peduli kondisinya. Ia tidak tertarik untuk tahu semua urusan mereka.
Scheduler
jalan pergi dan JH-Kyung mengejar, lalu menahan lengannya. JH-Kyung
ingin tahu kapan mereka mulai bertemu, bagaimana ia bisa sama sekali
tidak tahu, bagaimana mereka bisa ada affair dan kenapa ia ingin menikah
denganku jika Kak Min Ho bersama In Jung?
Scheduler
tidak mengerti kenapa JH-kyung tanya hal itu padanya. Kenapa tidak
mengetuk pintu dan tanya pada mereka saat mereka di dalam?
JH-Kyung meledek Scheduler, kau bilang aku tidak boleh mengatakan kalau aku adalah Ji Hyun. Kena lo!
Scheduler
gelagapan, ah..itu benar. Ya kau sudah melakukan yang benar :) Jadi
selesaikan masalahmu sendiri. Ia jalan pergi dan wow..wajah Scheduler
kelihatan bersimpati pada Ji Hyun? surprise...
JH-Kyung masih meratapi nasibnya dan tiba2 Scheduler sudah di belakangnya lagi, lihat sini!
JH-Kyung
kaget dan menoleh, yang kau cemaskan sekarang adalah bagaimana kau akan
bertahan dalam 46 hari ini. Dan ia menghilang lagi.
JH-Kyung menunduk melihat surat keterangan kerja dari Hotel Seoul.
Di
Cafe Heaven, Han Kang memandangi peta dimana proyek Min Ho akan
dilaksanakan. (itu yang dimaksud dengan tanah Ji Hyun sepertinya)
Para staf bertaruh, kalau Yi Kyung tidak akan kembali, lalu Han Kang berdiri dan memukul mereka.
Istri Chef datang membawa makanan dan Chef menyambutnya dengan penuh cinta, membuat Han Kang dan dua staf lain geli.
Wanita itu berkata, ia tidak enak hati, karena ada gadis aneh diluar.
Han Kang ingin tahu dan jalan keluar. Ternyata itu JH-Kyung yang duduk berlutut di depan cafe, wajahnya blank.
Para staf mengintip dari pintu.
Han
kang tanya apa yang dilakukan Yi Kyung disini, ia memanggil orang dan
minta agar tas Yi Kyung dibawa keluar. Han kang ingin memecat Yi Kyung.
Tapi Yi Kyung mengulurkan surat keterangan itu. Tangannya gemetaran. Han kang melihatnya.
Han Kang berkata Yi Kyung terlambat, jadi ambil tasmu dan pergi.
JH-Kyung
memberikan alasan kalau ia ketemu teman di hotel itu...dan tunanganku.
Itulah mengapa..karena mereka bersama..Lalu suaranya gemetar karena
menahan tangis.
Han Kang mengerti, ia hanya menghela nafas dan minta Yi Kyung pulang saja. Kembali kerja lagi besok.
Han Kang mengambil amplop dari tangan JH-Kyung, tapi tiba-tiba JH-Kyung jatuh pingsan. Semua staf langsung lari keluar.
Chef
sudah berlutut dan siap menggendong JH-Kyung ke dalam, tapi istrinya
tidak mengijinkannya :) kau tidak seharusnya menggendongnya, tapi pria
muda yang harus melakukannya.
Istri Chef memandang Han Kang penuh arti. Han Kang bengong dan menunjuk wajahnya sendiri, Aku?!
Yah..akhirnya
memang Han Kang yang menggendong JH-Kyung ke bawah, lalu dibaringkan di
sofanya ^_^ (fans Jo Hyun Jae teriak hahaha)
Han
Kang bicara sendiri, kau punya tunangan? Kau punya tunangan tapi masih
ingin mendekati Min Ho? kau punya tunangan tapi dia membiarkanmu jalan
seperti ini.
Lalu Han Kang membungkuk dengan tangan terlipat, mengamati wajah Yi Kyung. JH-Kyung menangis dalam tidurnya. JH-Kyung bergerak dan Han Kang langsung menjauh, apa dia benar2 melihat tunangan dan teman-nya?
Staf
cafe yang pria senang karena Yi Kyung benar2 punya bukti kerja di Hotel
Seoul. Tapi staf wanita mencibir, ia tidak percaya. Chef tanya, kenapa
tidak percaya.
Han
Kang jalan ke arah mereka dan menanyakan sup. Istri Chef heran, Han
Kang tidak suka sup. Suaminya berkata kalau ini pasti untuk Yi Kyung.
Han Kang meminta istri Chef membuatkan sup untuk Yi Kyung, oya..nasinya
yang banyak. Lalu jalan pergi.
JH-Kyung
sadar dan kaget, ia melihat selimut ungu, apa Han Kang yang
menyelimutinya? Lalu ia ingat saat Min Ho dan In Jung di hotel dan
menangis. Aku di RS dan mereka ketemu di hotel. Selama ini aku tidak
mengetahuinya...lalu JH-Kyung pergi.
Istri Chef baru saja akan memberikan sup dan nasi untuk Yi Kyung, tapi JH-Kyung sudah jalan keluar, tanpa mempedulikannya.
Han
kang masuk ke ruangan bawah dan heran, kemana Yi Kyung. Chef masuk
sambil membawa tasnya, dia bahkan meninggalkan tasnya. Pelayan wanita
langsung mengambil tas JH-Kyung dan menumpahkannya.
Staf : Coba lihat apa isinya. Lalu dia menunjukkan kalau dompet JH-Kyung kosong melompong.
Han Kang melarangnya, tapi justru ia kaget.
Diantara barang-barang JH-Kyung, ia kenal satu benda. Peluit pink itu, yang dulu dipakai Ji Hyun untuk mengusir berandal.
JH-Kyung pulang lebih awal dan ia membiarkan pintu apartemen Yi Kyung terbuka sedikit, lalu berbaring.
Ji Hyun keluar dari badan Yi Kyung dan bergegas pergi. Tujuannya adalah ke kantor, menunggu In Jung pulang.
In
Jung menunggu sampai kantor sepi dan ia ingat dengan kata2 Min Ho. Lalu
In Jung mulai memeriksa laci Presdir/Ayah Ji Hyun dan sepertinya
mencari stempel nama Ji Hyun.
In Jung keluar, dan Ji Hyun mengikutinya dengan pandangan marah.
Ji
Hyun ikut naik bis, dan duduk di depan In Jung, ia teriak, Ya!
bagaimana kau bisa selingkuh dengan kak Min Ho, apa kau yang pertama
menyukainya? Ini konyol, lalu apa kak Min Ho mencoba merayumu duluan?
Itu juga tidak masuk akal.
Bagaimana kalian bisa seperti ini? Mereka sampai ke rumah Ji Hyun.
Ji
Hyun heran, kenapa In Jung ke rumahnya. Ji Hyun terus saja tanya, ini
tidak benar kan, In Jung? Ini pasti karena ada yang harus kau dan kak
Min Ho bicarakan, iya kan?
Ji
Hyun masih terus tidak percaya, lalu ia ingat saat Min Ho mencium
tangan In Jung, Ji Hyun jadi marah, Ya! dasar kau gadis brengsek, apa
yang kau lakukan! In Jung seperti mendengar Ji Hyun sehingga mengagetkan
Ji Hyun.
Pintu gerbang terbuka dan In Jung masuk. Tapi Ji Hyun tidak bisa ikut masuk karena In Jung menutupnya kembali.
Ji
Hyun menekan tombol darurat, berkali-kali! Scheduler sebenarnya muncul
di atap, bajunya merah lagi, tapi Ji Hyun tidak melihatnya dan terus
saja menekan tombolnya.
Scheduler ngomel, aku tahu ia pasti akan melakukan ini. (Satu roh yang memusingkan ...)
In
Jung menanyakan kondisi ibu Ji Hyun dan ternyata masih dalam kondisi
lemah. In Jung minta pelayan meneruskan kerjanya dan ia bisa sendiri.
In Jung masuk ke kamar Ji Hyun dan membuka lacinya.
Ibu
Ji Hyun masuk dan tanya apa yang dilakukan In Jung di kamar Ji Hyun. In
Jung berkata ia memikirkan Ji Hyun dan datang kesini.
Ibu Ji Hyun : Kau seharusnya pergi ke RS mengunjunginya. Dia ada di RS.
In Jung : Karena kondisi Ji Hyun itulah...
Ibu
Ji Hyun : Apa putriku meninggal? Kenapa kau ke kamarnya tanpa
seijin-nya? Keluar dari sini, aku tidak suka kau memperlakukan putriku
seolah-olah dia sudah mati.
Ayah
Ji Hyun menemui dokter, yang juga adalah temannya. Ia ingin tahu,
sampai kapan Ji Hyun seperti ini, kapan Ji Hyun akan sadar. Sebulan?
setahun? 10 tahun? katakan padaku. Apa seorang dokter tidak bisa
melakukan itu?
Dokter minta maaf. Ayah Ji Hyun menghela nafas, jadi kami hanya bisa menunggu?
Ayah
Ji Hyun kembali ke kamar dan Min Ho sudah di situ. Min Ho berkata
seharusnya Presiden mengatakan kalau akan keluar dan meninggalkan Ji
Hyun sendiri seperti ini (huek!)
Ayah
Ji Hyun berkata kalau ia baru saja menemui dokter dan ia tanya
bagaimana dengan kontrak yang berhubungan dengan tanah Ji Hyun itu. Min
Ho berkata ia sudah mengurusnya. Tapi masih ada sesuatu yang harus
diselesaikan Presiden, kondisi Ji Hyun membuat Presiden belum dapat
mengurusnya.
Min
Ho menerima telp dari In Jung. Ternyata In Jung tidak dapat menemukan
stempel dan ibu Ji Hyun tidak mengijinkannya masuk ke kamar Ji Hyun. In
Jung pergi dengan taksi dan Ji Hyun terlambat lagi mengikutinya. Ji Hyun
heran, apa In Jung bicara dengan kakaknya di desa? Min
Ho minta Ayah Ji Hyun pulang dan menjaga Ibu. Min Ho berkata akan
menjaga Ji Hyun. Ayah Ji Hyun setuju, mungkin memang Ji Hyun ingin
bersama Min Ho.
Lalu
Min Ho mengantar ayah sampai pergi. Ia membungkuk dengan hormat. Begitu
mobil Presdir berlalu, Min Ho langsung menyalakan remote mobilnya!
Ji Hyun menunggu Min Ho di parkiran apartemen. Lalu mengikuti Min Ho sampai ke dalam.
Ji
Hyun terus saja bicara, aku tidak mengerti, kau kirim sms lebih dari 10
kali sehari, kau memberikan semua e-mailmu, ym, password dan juga yang
rahasia, kau melakukannya. Aku tidak mengerti. Ji
Hyun melihat Min Ho memasukkan password untuk membuka pintu, dan Ji
Hyun berkata dengan keras, itu tanggal ulang tahunku! Ji Hyun masuk
lebih dulu kali ini dan jalan mundur sambil terus tanya pada Min Ho.
Ji
Hyun berkata kalau Min Ho minta agar dirinya datang kapan saja dan
mengatakan kodenya. Apa In Jung menyukaimu? Apa karena itu maka kau
menyukainya?
Min Ho tiba-tiba bicara, ada apa? katakan detilnya. Ji Hyun kaget, ..awalnya ia pikir Min Ho bicara padanya tapi Min Ho melihat menembusnya, jadi Ji Hyun ikut menoleh dan tarra...
Shin In Jung berbaring di sofa di belakang Ji Hyun. Ji Hyun terbelalak melihatnya. In Jung duduk dan berkata ia sudah mengatakan semuanya. Ji Hyun tidak percaya melihat kedekatan keduanya. In
Jung berkata kalau Ibu Ji Hyun tidak curiga dan Min Ho berkata kalau
seharusnya In Jung bisa berbohong lebih baik lagi, misalnya, kau
meninggalkan sesuatu di kamar Ji Hyun atau apa.
In Jung beralasan kalau ia tidak bisa berpikir saat Ibu Ji Hyun berkata seperti itu. Ji Hyun bingung, apa yang kalian bicarakan? Min
Ho tanya apa In Jung yakin stempel itu ada di laci Ji Hyun? In Jung
yakin, karena Ji Hyun menyimpan semua yang ada hubungan dengan uang,
rekening, cek, bank dan stempel di laci itu.
Ji
Hyun semakin tidak mengerti, stempelku? Ji Hyun ingat, ia sudah
memberikannya pada Min Ho waktu itu (setelah ketemu Han Kang di toko
roti, ia pergi ke kantor ketemu Min Ho, lalu Min Ho pergi dengan ayah Ji
Hyun, setelah itu ketemu dengan In Jung.), kenapa ia mencarinya lagi?
Min Ho berkata seharusnya ia mengeceknya waktu itu.
Flashback,
Min Ho ketemu dengan dua orang pria dan memberikan amplop coklat yang
berisi sertifikat tanah Ji Hyun. Dari Ji Hyun ke Min Ho, dalam amplop
seharusnya juga ada stempel Ji Hyun. Tapi
saat itu, Ji Hyun sedang berbunga-bunga karena akan menikah dan banyak
urusan lainnya, sehingga tidak konsentrasi dan justru memasukkan lipstik
ke dalam amplop.
Min Ho sedikit malu dan menelepon Ji Hyun, tapi yang terdengar justru suara pria, ternyata saat itu Ji Hyun kecelakaan. Kembali
ke masa kini, Min Ho berkata ia tidak mengerti, tidak peduli betapa
sibuk atau berbunga2-nya seseorang, ia tidak pernah membayangkan Ji Hyun
akan memberikan stempelnya tanpa berpikir. (Karena stempel di Korea
seperti tanda tangan kalau di Ind)
Ji Hyun syok, jadi itu sebabnya Min Ho segera ke UGD? siapa tahu menemukan stempelnya? In
Jung sudah tidak bisa ke rumah Ji Hyun lagi kalau ibunya ada di sana.
Min Ho sudah berkata pada ayah Ji Hyun kalau kontraknya sudah beres.
Sekarang mereka bingung.
Min
Ho : Sebelum dia (Ayah Ji Hyun) tahu, kita harus menemukan stempel itu,
jika ia tahu kalau tanah Ji Hyun tertinggal, maka rencana kita akan
gagal, semua hal yang sudah kulalui demi mendapatkan tanah itu jadi
sia-sia.
Min Ho minta In Jung pulang saja dan pastikan jangan sampai terlihat orang. Ia yang akan memikirkan caranya. Ji
Hyun syok, apa yang akan kalian lakukan pada ayahku? Kayanya sih ayah
Ji Hyun cuma percaya Min Ho untuk mendirikan resort, tapi Min Ho ingin
ganti nama dan menjualnya diam-diam, lalu kabur dengan uangnya. Ini
mungkin bisa membuat ayah Ji Hyun rugi besar.
Ayah
Ji Hyun sampai rumah dan melihat istrinya mengemasi baju. Ibu Ji Hyun
ingin tinggal di RS. Tapi suaminya melarang karena dia bahkan tidak bisa
tidur meskipun minum obat tidur. Ibu
Ji Hyun berkeras, dan bahkan menyuruh pembantunya menyiapkan handuk,
pasta gigi, sampo dll. Ayah Ji Hyun menghentikan istrinya.
Ibu
Ji Hyun menangis dan berkata ia ingin mati saja sebelum Ji Hyun mati,
suaminya menghela nafas dan sedih sekali, lalu bagaimana dengan aku.
Ji
Hyun mengikuti In Jung keluar, lalu pergi. Ji Hyun ingat perintah
Scheduler dan ia memegang kalungnya, sekarang..apa yang harus kulakukan?
Lalu menangis.
Ji Hyun masuk ke tubuh Yi Kyung lagi dan bangun untuk mengunci pintu. Tapi ia keluar lagi karena sudah malam hari.
Yi
Kyung bangun dan pergi ke dapur, ia membuka sebuah tong dan mengambil
uang dari situ. Astaga..tong itu penuh dengan amplop isi uang, apa
selama ini Yi Kyung tidak menggunakan uang gajinya? (la wong cuma makan
mie instant tiap hari, tidak pernah beli kosmetik dll ) wow..dia
sebenarnya banyak uang. Menyedihkan memang, orang yang sudah kehilangan
semangat hidup.
Yi Kyung bertemu pria yang menyelamatkannya lagi dan ia tanya, berapa hutangnya?
Pria
itu mencoba mengajak bicara, kalau ia tidak dapat diskon, karena Yi
Kyung tidak punya asuransi, lalu ketika Yi Kyung tanya berapa tarif
taksi, pria itu berkata kalau tarifnya juga mahal.
Pria itu tanya apa Yi Kyung tidak ingin tahu siapa dia. Yi Kyung berkata tidak.
Pria : Apa kau tidak ingin tahu kenapa aku ada di lokasi kecelakaan?
Yi Kyung berkata itu sama sekali tidak masalah.
Pria : Bagaimana jika aku bilang kalau aku tahu mengapa kau pergi kesana.
Yi
Kyung baru memandangnya. Pria itu ingin Yi Kyung tanya padanya, tapi
dasar Yi Kyung, ia justru berkata selamat tinggal. Pria itu berkata ia
akan ke sini lagi besok. (Jangan2 dia kakak atau saudara atau teman
pacarnya Yi Kyung..?)
Setelah
pria itu pergi, Yi Kyung merasa terganggu dengan poninya yang jatuh
terus, dia heran dan memegang rambutnya, rambutku..kok bersih ya? (dalam
hati kayanya..)
Yi Kyung pulang, tapi Ji Hyun tidak langsung masuk ke tubuh Yi Kyung. Sekarang Ji Hyun yang kehilangan semangat. Waktu : Tinggal 45 hari, 3 Jam, dan 29 menit. Ji Hyun duduk, Yi Kyung juga, keduanya berhadapan, tidak bergerak.
Lalu
malamnya, Yi Kyung ganti baju dan pergi kerja. Ji Hyun mengamatinya,
apa kau seperti ini juga...inilah mengapa kau hidup seperti ini? Yi
Kyung pergi. Yi Kyung pulang. Ji Hyun tetap saja disitu. Yi Kyung langsung tidur kelelahan.
Waktu
: Tinggal 44 hari, 3 jam, 29 menit (wow..Yi Kyung ini kaya robot,
bisa-bisanya ia pulang ke rumah di waktu yang sama, kalo kita pulang
kerja biasanya mampir dulu..eh ada yang lucu, makan di sana, disini..ya
ngga, hehe..)
Ponsel dari Scheduler bergerak ke arah Ji Hyun. Ji Hyun menendangnya. Ponsel itu kembali, Ji hyun mendorongnya lagi.
Ponsel itu keras kepala sekali dan kembali ke Ji Hyun lagi. Kali ini Ji Hyun mengambil dan melemparnya.
Scheduler
muncul tepat waktu untuk menyelamatkan ponselnya. Apa kau percaya bisa
menggantinya? Kalau rusak, mau cari dimana ponsel kaya gitu, ya kan?
Ji Hyun murung dan menjawab, aku tidak memanggilmu, kau menggangguku, pergi saja.
Ji Hyun sedih, sepertinya ia tidak akan kembali hidup lagi.
Scheduler berkata kalau Ji Hyun seperti ini, ia akan memanggil lift.
Ji
Hyun sedikit kaget, lift? Scheduler melihat jamnya, maunya kapan? Apa
jam 11 pagi? Paling tidak kau harus menyelesaikan beberapa hal di
lingkunganmu.
Ji
Hyun panik sekarang, kau ingin memanggil lift itu? Scheduler berkata
karena sudah 2 hari Ji Hyun tidak menggunakan tubuh Yi Kyung. Apa kau
ingin pergi?
Ji Hyun : Kata siapa? bagaimana kau bisa melakukan ini, masih 45 hari lagi.
Scheduler meralat, 44 hari. Lalu ia jalan sambil merangkul bahu Ji Hyun, ayo..Aku akan memanggil lift jam 11.
Ji
Hyun melepaskan diri dan lari, aku tidak mau. Lalu mengangkat
tangannya, seperti anak SMU Korea yang sedang dihukum, aku tidak akan
melakukannya lagi.
Scheduler memberi peringatan dengan raut mukanya :)
JH-Kyung kembali ke cafe Heaven dan minta maaf pada Han Kang.
Han
Kang berkata bukankah kau keluar hari itu? JH-Kyung menggoyangkan
tangannya, tidak..tidak sama sekali tidak, aku punya masalah pribadi
yang tidak bisa kukatakan, masalah yang sangat sulit.
Han
Kang tanya apa JH-Kyung sudah makan. JH-Kyung menjawab dengan perlahan,
belum..sudah dua hari dia belum makan nasi sedikitpun.
Lalu
apa ini? tanya pelayan wanita yang memang selalu sirik aja bawaan-nya
pada Yi Kyung. Ia mengambil mie instant dari sweater JH-Kyung :)
JH-Kyung berkata bukan dia yang makan..itu mie.
Han
Kang memanggil Chef untuk menyiapkan makanan. Lalu pergi. JH-Kyung
berkata dengan pelan, Han Kang, terima kasih, benar2 terima kasih
banyak.
JH-Kyung
mulai kerja dan ia lumayan bagus, karena sudah belajar saat di hotel.
Han Kang dan Chef memandangnya dengan heran, dua hari lalu ia sama
sekali tidak pengalaman, sekarang ia jadi profesional.
Malamnya, JH-Kyung duduk dan mengamati pasangan yang makan di dekatnya, Han Kang juga mengamati JH-Kyung.
Han Kang mengamati dengan penuh rasa ingin tahu, JH-Kyung menoleh dan Han Kang langsung buang muka.
JH-Kyung
melihat Seo Woo masuk dan ia senyum. Tapi Seo Woo tidak mengenalnya dan
cuek. Senyum JH-Kyung lenyap ketika melihat In Jung.
Jh-Kyung mengambil sampah dan jalan keluar.
JH-Kyung ketemu Min Ho di luar. Min Ho ramah padanya dan mengucapkan terima kasih, kau staf baru kan? Song Yi Kyung?
JH-Kyung kesal dan jalan pergi. Min Ho heran, kau tidak ingat aku?
JH-Kyung berbalik, apa aku harus ingat? Lalu pergi sambil menangis. Min Ho bingung.
Min Ho dll duduk bersama sambil membicarakan Ji Hyun. JH-Kyung mendengarnya. Seo Woo menceritakan kondisi ayah Ji Hyun.
Min
Ho berkata kalau Presiden seharusnya mengurus perusahaan, tapi justru
berkeras menjaga Ji Hyun. Han Kang lebih cemas kalau ayah Ji Hyun akan
pingsan dan sakit, ia sama sekali tidak merasa perusahaan itu penting.
JH-Kyung
mengambil alih tempat air dari pelayan pria dan mendekati meja mereka
untuk menuang air. Saat JH-Kyung balik, ia dengar kalau Seo Woo berkata
kondisi ibu Ji Hyun lebih parah.
Seo Woo : Dia tidak bisa keluar rumah. Bahkan tidak bisa makan dan tidur.
JH-Kyung kaget dan menjatuhkan tempat airnya sehingga pecah berantakan.
Semua
kaget, tapi JH-Kyung seperti blank. Han Kang segera membantunya, kau
seharusnya hati2. Jh-Kyung minta maaf dan mengambil pecahan kaca dengan
tangannya begitu saja.
Han Kang menarik tangan JH-Kyung dan minta pelayan membereskan pecahan kaca, lalu minta Chef membawa Yi Kyung keluar.
In
Jung tidak ingat (karena saat itu, In Jung banyak pikiran, sehingga
tidak ingat pernah ketemu JH-Kyung), lalu tanya siapa dia.
Han Kang berkata hanya pegawai paruh waktu.
Min Ho mengajak Han Kang untuk bicara di kantor dan pamit pada kedua teman wanita mereka.
JH-Kyung ternyata menangis di luar, ibu...
Suara Scheduler terdengar di telp untuk mengingatkan waktu.
JH-Kyung
masuk lagi dan pelayan wanita itu kesal, selama ini Yi Kyung tidak
pernah kerja satu shift penuh. JH-Kyung mengeluh dan jalan menemui Han
Kang.
Han Kang sedang bicara dengan Min Ho. Han Kang heran, apa Min Ho bisa kerja sendiri padahal Min Ho belum punya pengalaman.
Min Ho berkata, kalau Ayah Ji Hyun yang memintanya melakukan pekerjaan ini. Han Kang tampak heran.
Lalu
JH-Kyung mengetuk pintu dan masuk dan sempat mendelik ke Min Ho.
JH-Kyung ingin mengatakan sesuatu pada Han Kang dan minta Han Kang
keluar sebentar.
Min Ho berkata ia akan keluar, tapi Han kang minta Yi Kyung mengatakan-nya langsung.
JH-Kyung
ingin perubahan jam kerja, dari jam 12 malam ke jam 11 malam. Karena
waktu itu, dia sangat kelaparan jadi tidak dengar jelas.
Han Kang : Karena kau tidak jelas mendengarnya, maka kau akan kerja hanya sampai jam 11 malam?
JH-Kyung
berkata kalau ia harus kembali ke rumah tepat jam 12 malam, ada yang
menunggunya. Ia harus pulang tepat waktu, agar orang itu bisa pergi.
Han Kang setuju, ya sudah pergi sana.
JH-Kyung menegaskan, apa maksudnya pergi? Pergi ya pergi atau pergi...keluar kerja?
Han Kang menjelaskan, kerja dari jam 11 pagi sampai jam 11 malam, jelas?
JH-kyung
mengucapkan terima kasih dan masih sempat mendelik ke arah Min Ho dulu
sebelum pergi. Ia tidak langsung pergi, tapi menguping pembicaraan
keduanya.
Min Ho heran, Han Kang sangat longgar pada gadis itu. Han Kang tidak mengerti (atau tidak sadar?)
Min
Ho berkata kalau Han Kang sangat tegas dengan urusan kerja dan tidak
tahan kalau ada yang tidak kerja dengan benar, bukankah sekarang Han
Kang sangat murah hati pada gadis itu?
Han Kang beralasan ia yang menggaji gadis itu jadi tidak masalah jika ia toleran padanya.
Min ho : Kau tidak pernah serius tertarik dengan seorang gadis. Aku ingin tahu, apa dia tipe wanita yang kau sukai?
Lalu
Min Ho berkata kalau ia juga bertahan dengan tragedi ini, karena itu
yang diinginkan Ji Hyun (pura-pura). Han Kang membenarkan. Tapi JH-Kyung
tidak, ia berkata dalam hati, tidak, tidak pernah. Bukan itu yang
kuinginkan. Oppa..apa kau adalah orang seperti ini?
Saat diluar, wajah Scheduler muncul di ponsel, dan bernyanyi. JH-Kyung buru2 pulang.
Yi
Kyung makan mie instant dan dua tukang ribut itu ada di kanan kirinya
(aku ingin tahu, LYW ketawa ngga ya dengan scene ini, takut kesedak mie
hahaha..)
Ji Hyun
minta diijinkan bisa menyentuh benda-benda. Agar ia bisa menyelinap ke
kamarnya untuk mengambil stempelnya sebelum digunakan untuk hal yang
tidak2.
Scheduler
bertopang dagu, kau mengatakan hal yang gila. Ji Hyun mohon, sehari
saja, tidak sejam saja. Aku tidak bisa ke rumah dengan tubuh Yi Kyung.
Scheduler
pura2 menekan sesuatu, yang kau butuhkan adalah perekam, bip..Scheduler
tidak ikut campur masalah manusia, lalu mendelik ke arah Ji Hyun.
Scheduler
berdiri, Ji Hyun mengikutinya, mereka ingin melakukan sesuatu dengan
tanahku. Ji Hyun tidak tahu persis mereka mau apa, tapi ia tidak ingin
terjadi sesuatu dengan perusahaan ayahnya.
Bukan
urusanku, kata Scheduler. Ji Hyun memintanya masuk ke kamarnya dan
mengambil stempel. Scheduler mengulang, ia tidak mau ikut campur.
Scheduler
berdiri di dapur Yi Kyung dan melihat sana-sini, ia minta jangan
memanggilnya ke ruangan ini, kapanpun ia disini, ia merasa tidak enak.
Ji Hyun memelas, apa kau tidak punya belas kasihan? Tidak punya, kata Scheduler, aku pergi.
Scheduler
berbalik dan seperti ragu sebentar, lalu berkata sesuatu yang kau tahu,
ketoklah dan pintu akan terbuka (ngutip ayat dia, atau maksud
Scheduler, mungkin sebenarnya JH bisa gampang keluar masuk, tinggal
mengutip ayat itu sebagai passwordnya?)
Lalu Scheduler memberi kode seperti menekan tombol2, sekarang, semua pintu pakai kode rahasia. Lalu ia menghilang.
Ji Hyun masih saja ngomel, kenapa dia tidak membantu sama sekali, lalu ia heran apa maksudnya tadi.
JH-Kyung
menemui Han Kang lagi dan berusaha membujuk bosnya itu untuk memberikan
waktu bebas padanya. Kalau sekitar jam 3 sampai 5 sore kan tidak banyak
pekerjaan...
Han Kang : Jadi?
JH-Kyung
: Karena kau tidak akan bisa memecatku, karena...ia mengeluarkan uang
dari kantongnya, hanya ini uang milikku, tinggal 36 ribu Won. Jika kau
memecatku maka, sampai aku menemukan pekerjaan baru, aku akan kelaparan.
JH-Kyung berkata ia sungguh harus pergi ke satu tempat hari ini.
Han Kang tidak mengerti, sekarang kau mengancamku? hahaha...kasihan banget bos satu ini.
JH-Kyung
memohon, ia hanya pergi untuk 3 jam saja dan tidak perlu dibayar untuk 3
jam itu. Han Kang berkata, ia belum memberikan ijinnya.
JH-Kyung
sudah yakin kalau Han Kang pasti mengijinkan, ia berkata kalau Han Kang
akan beruntung dan lari. Han Kang bicara sendiri, larimu kencang
seperti orang yang kukenal.
JH-Kyung
pergi ke rumahnya, menunggu pembantu mereka pergi, dan melompati pagar
dengan bantuan kotak. JH-Kyung memasukkan kode pintu dan masuk.
Ia membuka sepatu dan menyimpan di kantungnya, lalu jalan berjingkat ke kamarnya.
JH-Kyung melihat foto Min Ho dan menelungkupkannya, lalu sempat berbaring di ranjangnya.
JH-Kyung melihat gaun pengantinnya dan dengan kesal menjatuhkan ke lantai, tapi segera mengembalikan agar tidak ketahuan :)
JH-Kyung
membuka lacinya dan menemukan banyak cek, awalnya ia senang dan ingin
mengambilnya, tapi terbayang wajah Scheduler yang memerintahkan untuk
cari uangnya sendiri, maka dengan kesal, JH-Kyung mengembalikan uang itu
ke laci.
Ia mencari stempel, tapi belum juga menemukan-nya.
Min Ho datang sambil membawa bingkisan buah. JH-Kyung melihat dari jendela dan panik, lalu segera jongkok bersembunyi.
Ibu Ji Hyun membuka pintu dan Min Ho heran, kemana pelayan. Ibu Ji Hyun menjelaskan kalau pelayan keluar untuk belanja.
Min
Ho mengantar Ibu Ji hyun kembali ke kamarnya dan ia minta ijin untuk
mengambil beberapa barang milik Ji hyun, siapa tahu kalau ada
barang2nya, Ji Hyun akan lebih cepat sadar.
Ibu
Ji Hyun berkata Min Ho lebih tahu apa yang paling disukai Ji hyun, jadi
Ny. Shin memberikan ijin, whoa..memang lihai ckckck..(But I can't hate
BSB hehe...)
Sementara
itu, JH-Kyung berlomba dengan waktu dan membuka laci-lacinya untuk
mencari stempelnya yang entah ada dimana. Ia terlihat panik.
Min Ho jalan ke arah tangga dan mulai naik. JH-Kyung membuka kotak demi kotak di lacinya, ia mendengar langkah Min Ho. Min Ho semakin mendekat...JH-Kyung menoleh, ia terperanjat.
Min Ho sudah di depan pintu dan membuka handelnya, ia masuk ke dalam, dan melihat tajam ke satu arah...
JH-Kyung membeku...
sumber: @Kadorama-recap
0 Response to "SINOPSIS 49 DAYS EPISODE 3 DRAMA KOREA TERPOPULER"
Post a Comment